Kamis, 15 November 2018

REFLEKSI HARI PAHLAWAN BAGI KELUARGA BESAR LAPAS





BANGGAI RAYA – Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Luwuk, Soetopo Barutu mengatakan, untuk menghormati jasa pahlawan tentu bukan hanya mengenang masa lalu, selama sehari dalam setahun, akan tetapi kita harus berterima kasih kepada para pahlawan yang telah memberikan kesempatan kepada kita setiap hari untuk menghirup dan merasakan suasanan yang merdeka, dapat belajar dalam suasana klebebasan.
Hal itu terus dipertahankan agar generasi berikut dapat memiliki contoh keteladaan dalam hidup, dalam kebersamaan, persatuan dan kedamaian yang merupakan hasil perjuangan para pahlawan,” kata Soetopo Barutu saat membacakan sambutan Dirjen Kemenkumham, Sri Puguh Budi Utami pada acara The Gathering Of Heroes dalam memperingati Hari Pahlawan ke-73, di aula pertemuan Lapas Kelas IIB Luwuk.
Menurutnya, dengan momentum peringatan Hari Pahlawan tanggal 10 November 2018, sangat tepat digunakan untuk kembali menggelorakan semangat perjuangan untuk membangun kehidupan berbangsa dan bernegara, serta memberikan motivasi bagi warga binaan pemasyarakatan untuk memperbaiki sikap dan perilaku dalam rangka menata hidup, kehidupan dan penghidupan kelak setelah kembali ke masyarakat.
Untuk itu kata dia, direktorat jendral pemasyarakatan memandang perlu mengadakan suatu kegiatan yang dapat menumbuhkan serta menjalin semangat kepahlawanan melalui kebersamaan antara petugas, warga binaan, keluarga dan masyarakat , dalam bentuk kegiatan The Gathering Of Heroes yang dilaksanakan secara serentak di seluruh Indonesia.
Ia mengatakan, dalam kegiatan ini diharapkan warga binaan pemasyarakatan dapat memahami definisi pahlawan secara luas, bahwa pahlawan adalah figure yang rela, bahkan dengan keikhlasan mendharmabaktikan dirinya untuk kebahagiaan orang lain.
“Beliau rela melepaskan hidup dan matinya untuk sepenuhnya pengabdian bagi kemasyarakatan. Dalam konteks demikian maka pahlawan bagi kita bukan saja para pendahulu yang telah gugur mendahulu kita, tapi juga para patriot yang memperjuangkan negaranya. Diantaranya, selain tersebut beliau adalah orang tua, suami, istri, anak-anak dan saudara-saudara kita, took agama masyarakat yang ada di sekitar kita, para pemimpin desa dan daerah dimana kita tinggal, serta yang tidak kalah penting adalah petugas pemasyarakatan yang sehari-hari bertugas dalam pelayanan, pembinaan dan pembimbingan bagi seluruh warga binaan.” cetusnya.
Pada intinya kata Soetopo, kegiatan ini bertujuan memberikan warga binaan pemasyarakatan semangat baru untuk mencapai kehidupan yang baik, sehingga dapat memberikan konstribusi positif dalam setiap kegiatan dan pembangunan baik dalam keluarga maupun masyarakat, sesuai dengan tujuan sistem pemasyarakatan, yaitu Re-Integrasi Sosial. 
(Sumber : Banggai Raya)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KEMENKUMHAM SULTENG, LAPAS LUWUK DAN UNISMU LUWUK TEKEN MoU

BANGGAI, LAPAS LUWUK – Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) Sulteng, Lembaga Pemasyarakatan (...