Selasa, 26 Februari 2019

KEMENKUMHAM SULTENG, LAPAS LUWUK DAN UNISMU LUWUK TEKEN MoU



BANGGAI, LAPAS LUWUK – Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) Sulteng, Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Klas II B Luwuk dan Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Luwuk menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) atau nota kesepahaman di aula Badaruddin Lopa Lapas Luwuk, Senin (18/2/2019).

Penandatangan MoU itu bertujuan untuk pengembangan sumber daya manusia (SDM), sehingga dapat meningkatkan mutu dan kualitas  pegawai. Kepala Divisi Pemasyarakatan Kanwil Kemenkumham Sulteng, Dr Suprapto Bc.IP SH MH mengatakan penandatanganan MoU Kemenkumham Sulteng dan Unismuh Luwuk untuk menjadikan  tiga Satker Kemenkumham wilayah Banggai sebagai laboratorium pendidikan, memberikan masukan pelayanan publik yang diselengarakan dan peningkatan SDM.
Sementara penandatanganan MoU Lapas Klas II B L:uwuk dan Unismuh Luwuk, katanya, bertujuan meningkatkan kapasitas SDM ASN Lapas, melibatkan dalam pembinaan dengan cara aplikasi perguruan tinggi dengan pendidikan ilmu agama Islam, serta rencana membuka kelas perkuliah bagi warga binaan untuk ilmu agama, hukum, pertanian, FKIP dan lain-lain.
“Disamping kerjasama dibidang peningakatan SDM,  juga melibatkan Unismuh dalam pembinaan sebagai aplikasi Tri Dharma perguruan tinggi dan pengabdian ke masyarakat. Selain itu, tindaklanjut tolak ukur keberhasilan pembinaan kepribadian maupun kemandirian di lapas yang melibatkan tiga komponen, yakni petugas, warga binaan dan masyarakat,” jelasnya. (Banggai, Mercusuar)

Jumat, 01 Februari 2019

KALAPAS LUWUK LANTIK 25 CPNS

Lapas Luwuk - Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Kalapas) kelas II B Luwuk Soetopo Barutu S.Sos,M.Si melantik 25 orang Pegawai Negeri Sipil (PNS) dilingkungan Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) Jumat (1/2) pagi.
Acara pelantikan berlangsung di Aula Baharudin Lopa Lapas Luwuk. Mengawali prosesinya menyanyikan lagu Indonesia Raya dan pembacaan surat keputusan Menkumham-RI, Yassona Laoly tentang pengangkatan para CPNS menjadi PNS. Mereka yang dilantik diambil sumpah sesuai agama dan keyakinan masing-masing.

Pengambilan sumpah ASN dikatakan Kalapas untuk menciptakan ASN yang memiliki komitmen, loyalitas, disiplin bersih, jujur dan sadar akan tupoksinya sebagai aparatur Negara, sehingga diharapkan kedepanya dapat menberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat.


Kalapas juga mengingatkan bahwa para PNS mempunyai kode etik pegawai pemasyarakatan yang mengatur pola prilaku sebagai petugas. Jika melanggar resikonya akan dikenakan sanksi sesuai PP 53 /2010 tentang peraturan displin Pegawai Negeri sipil, berupa turun pangkat, pemecatan dan bahkan dipidana.*(RAM)

Gagalkan Peredaran Narkotika, Dua Pegawai Lapas Luwuk Terima Penghargaan Kemenkumham



LAPAS LUWUK— Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Kalapas) Kelas IIB Luwuk Soetopo Barutu, menyerahkan piagam penghargaan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kememkumham) kepada dua pegawai, Astawan dan Moh Rifaldi Alhamdali, Jumat (1/2), karena berhasil menggalkan peradaran narkotika jenis sabu-sabu di dalam Lapas.
Kedua pegawai dari hasil rekrutmen CPNS 2017 dan baru saja diambil sumpah tadi pagi, sangat gigih dalam menjalankan tugas. Mereka bahkan mengehentikan stigma negatif kepada Lapas Kelas IIB Luwuk yang dianggap sebagai sarang peradaran narkotika di Kabupaten Banggai.
Soetopo megungkapkan, digagalkannya narkotika masuk ke Lapas berawal saat 26 Agustus 2018 lalu, Moh Rifaldi Alhamdali sedang bertugas di P2U bersama seorang pegawai senior. Lalu seorang narapidana bernama Daeng Fandi terlihat sangat mencurigakan. Akhirnya, Moh Rifaldi Alhamdali langsung memeriksa terpidana tersebut dan menemukan satu paket narktoika jenis sabu-sabu yang dikemas dalam bungkusan rokok.
Sementara, Astawan menggalkan narkotika pada 8 November 2018. Astawan memergoki seorang warga yang melempar sebuah paket dan langsung melarikan diri. Setelah dicek, ternyata berisi sabu-sabu.
Lalu pada tanggal 1 Desember 2018. Astawan saat bertugas di pos 3 berhasil memergoki seorang warga yang melempar sesuatu benda. Dan ternyata ada warga binaan yang sudah menunggu. Paket itu dicek dan ternyata berisi sabu-sabu seberat satu gram.
Menyikapi prestasi dua pegawai tersebut, Soetopo sangat mengapresiasi kinerja mereka. Dan berterima kasih kepada Menkumham Yasonna Laoly atas piagam pernghargaan tersebut.
“Prestasi ini sangat bermanfaat, serta memotivasi kami bekerja dalam mengamankan Lapas,” kata dia.
Kedua ASN yang mendapatkan penghargaan itu sangat berintegritas dan profesional. “Saya bangga dengan kinerjanya. Terus menjadi ASN Kemenkumham yang selalu membanggakan,” ucap Soetopo.
Ia mengajak semua pegawai agar selalu membuat inovasi untuk membesarkan Lapas menjadi lebih baik lagi. “Masa depan Kememkumham dan pemasyarakatan ada di tangan kalian semua,” harapnya. (LuwukPost.com)

Jumat, 07 Desember 2018

KALAPAS SILAHTURAHMI KE MUI BANGGAI

 

BANGGAI RAYA – Rabu (05/12/2018), Kalapas Kelas IIB Luwuk, Soetopo bersama Kasi Pembinaan, Mahasar dan Kasubsi Registrasi Lapas Luwuk Muhammad Fadli melakukan kunjungan silahturahmi ke Ketua Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Banggai, Zainal Abidin Alihamu. Hal itu dilakukan untuk meningkatkan iman dan takwa para warga binaan yang beragama islam.

“Kami  menimbangkan Imtak bagi warga binaan Lapas Kelas IIB Luwuk, maka kami melakukan kunjungan serta bersilahturahmi dengan ketua MUI Banggai, Bapak Kyai Zainal Abidin Alihamu,” kata Kalapas Kelas IIB Luwuk. Soetopo Barutu kepada Banggai Raya, Kamis(06/12/2018).
Hasil pertemuan itu,Ketua MUI Banggai berjanji memberikan atensi terhadap pembinaan imtak pada warga binaan Lapas, dengan akan mengirimkan para dai atau ustad dalam rangka untuk memberikan pencerahan bagi warga binaan muslim, di Lapas Luwuk. “Agara kedepan, para warga binaan muslim di Lapas Luwuk, bias menjadi tenaga ahli penyuluh agama serta menjadi guru ngaji,” harapnya. (Sumber:BANGGAIRAYA)

Selasa, 04 Desember 2018

LAPAS HARUS BEBAS PUNGLI DAN KKN

LAPAS HARUS BEBAS PUNGLI DAN KKN

LUWUK – Kepala Biro Perencanaan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (KemenkumHAM), Iwan Kurniawan, mengingatkan kepada seluru pegawai KemenkumHAM yang bertugas di Kabupaten Banggai agar menciptakan Wilayah Bebas Korupsi dan Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBK/WBBM) di satuan kerja masing-masing.
Dikatakan, satuan kerja Lapas Luwuk, Imigrasi maupun Bapas Kabupaten Banggai harus mempersiapkan diri untuk menyatakan diri bersih dalam memberikan pelayanan dan bebas dai korupsi. Untuk mewujudkannya, harus pedomani delapan perubahan reformasi birokrasi di KemenkumHAM, yakni ; Pola pikir dan budaya kerja, Penataan peraturan Per-UU, Penataan dan penguatan organisasi, Penataan tata laksana dan penguatan organisasi, Penataan tata laksana, Penataan sistem manajemen SDM aparatur (Berbasis IT), Penguatan pengawasan,Penguatan akuntabilitas kinerja, dan Peningkatan kualitas pelayanan publik.
“Mari tinggalkan budaya lama ingin dilayani. Sebagai aparatur sipil negara wajib memberikan pelayanan prima tanpa pamrih, dan saya yakin bisa bekerja profesional,” kata Iwan Kurniawan melalui Kalapas Kelas IIB Luwuk, Soetopo Barutu, Senin (03/12).
Mengawali arahan tersebut, Soetoo melaporkan situasi terkini Lapas. Dilaporkan, bahwa Lapas Luwuk dengan kekuatan 52 personil mengamankan  sebanyak 441 warga binaan dan tahanan. Padahal, kapasitas hanya 227 orang.
“Kasus tertinggi masih didominasi narkotika sebanyak 151 orang, kedua UU perlindungan anak atau asusila 128 orang, sisanya pidana umum,” papar Soetopo.
Ia mengatakan, kepadatan hunian ini mengakibatkan problem tersendiri dalam memberikan pembinan secara maksimal. Belum lagi kendala serana dan prasarana yang terbatas. Meski demikian, Soetopo memastikan, pihaknya akan tetap bekerja profesional.
“ dengan segala keterbatasan, tidak mengurangi semangat kami dalam memberikan pelayanan secara profesional yang bebas dari pungli dan KKN,” tandanya. 
(Sumber:LUWUKPOST)

Kamis, 15 November 2018

REFLEKSI HARI PAHLAWAN BAGI KELUARGA BESAR LAPAS





BANGGAI RAYA – Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Luwuk, Soetopo Barutu mengatakan, untuk menghormati jasa pahlawan tentu bukan hanya mengenang masa lalu, selama sehari dalam setahun, akan tetapi kita harus berterima kasih kepada para pahlawan yang telah memberikan kesempatan kepada kita setiap hari untuk menghirup dan merasakan suasanan yang merdeka, dapat belajar dalam suasana klebebasan.
Hal itu terus dipertahankan agar generasi berikut dapat memiliki contoh keteladaan dalam hidup, dalam kebersamaan, persatuan dan kedamaian yang merupakan hasil perjuangan para pahlawan,” kata Soetopo Barutu saat membacakan sambutan Dirjen Kemenkumham, Sri Puguh Budi Utami pada acara The Gathering Of Heroes dalam memperingati Hari Pahlawan ke-73, di aula pertemuan Lapas Kelas IIB Luwuk.
Menurutnya, dengan momentum peringatan Hari Pahlawan tanggal 10 November 2018, sangat tepat digunakan untuk kembali menggelorakan semangat perjuangan untuk membangun kehidupan berbangsa dan bernegara, serta memberikan motivasi bagi warga binaan pemasyarakatan untuk memperbaiki sikap dan perilaku dalam rangka menata hidup, kehidupan dan penghidupan kelak setelah kembali ke masyarakat.
Untuk itu kata dia, direktorat jendral pemasyarakatan memandang perlu mengadakan suatu kegiatan yang dapat menumbuhkan serta menjalin semangat kepahlawanan melalui kebersamaan antara petugas, warga binaan, keluarga dan masyarakat , dalam bentuk kegiatan The Gathering Of Heroes yang dilaksanakan secara serentak di seluruh Indonesia.
Ia mengatakan, dalam kegiatan ini diharapkan warga binaan pemasyarakatan dapat memahami definisi pahlawan secara luas, bahwa pahlawan adalah figure yang rela, bahkan dengan keikhlasan mendharmabaktikan dirinya untuk kebahagiaan orang lain.
“Beliau rela melepaskan hidup dan matinya untuk sepenuhnya pengabdian bagi kemasyarakatan. Dalam konteks demikian maka pahlawan bagi kita bukan saja para pendahulu yang telah gugur mendahulu kita, tapi juga para patriot yang memperjuangkan negaranya. Diantaranya, selain tersebut beliau adalah orang tua, suami, istri, anak-anak dan saudara-saudara kita, took agama masyarakat yang ada di sekitar kita, para pemimpin desa dan daerah dimana kita tinggal, serta yang tidak kalah penting adalah petugas pemasyarakatan yang sehari-hari bertugas dalam pelayanan, pembinaan dan pembimbingan bagi seluruh warga binaan.” cetusnya.
Pada intinya kata Soetopo, kegiatan ini bertujuan memberikan warga binaan pemasyarakatan semangat baru untuk mencapai kehidupan yang baik, sehingga dapat memberikan konstribusi positif dalam setiap kegiatan dan pembangunan baik dalam keluarga maupun masyarakat, sesuai dengan tujuan sistem pemasyarakatan, yaitu Re-Integrasi Sosial. 
(Sumber : Banggai Raya)

Minggu, 11 November 2018

Hari Pahlawan bertajuk "The Gathering Of Heroes"

Luwuk, Info Pas (Sabtu, 10/11/18). Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Luwuk memperingati Hari Pahlawan ke-73 tahun 2018 yng bertema "The Gethering Of Heroes" yang dicetuskan oleh Direktur Jendral Pemasyarakatan Ibu Sri Puguh Budi Utami.


Peringatan ini bukanlah upacara, melainkan acara dengan konsep silahturahmi, ramah tamah, hiburan, perayaan sederhana yang menggelorahkan jiwa kepahlawanaan, yang melibatkan petugas, narapidana, tahanan beserta keluarganya. Acara ini dimeriahkan dengan penggunaan kostum pahlawan serta pertunjukkan paduan suara dan pembacaan puisi.




Diawali dengan paduan suara yang terdiri dari 12 warga binaan wanita dan petugas lapas luwuk sebagai dirigen. Tim paduan suara menggunakan pakaian kebaya dan menyanyikan tiga buah lagu, yakni : Bangun Pemudi Pemuda, Maju Tak Gentar dan Sorak Sorak Gembira. Kemudian dilanjutkan pembacaan tiga puisi yang dibacakan oleh warga binaan. Setiap puisi menyampaikan perjuangan pahlawan yang mengingatkan semangat bangsa indonesia untuk mencapai kemerdekaan. Petugas lapas luwuk pun ikut menampilkan sebuah puisi, yang diwakili oleh Bapak Sudarmawan.







Dalam acara tersebut Soetopo selaku Kalapas menyampaikan, " Menghormati jasa pahlawan bukanlah sekedar mengenang masa lalu, tetapi juga merupakan wujud rasa terima kasih kepada para pahlawan. Kegiatan ini menjadi salah satu cara untuk memberikan jiwa nasionalisme, patriotisme serta kesadaran dan kepedulian akan orang lain yang memiliki peran strategis untuk menjadi lebih baik, sejahtera, bahagia, semangat. Merdeka... Merdeka... Merdeka..." 
Acara ini diharapkan dapat menumbuhkan semangat hidup baru yang lebih baik kepada seluru warga binaan, sehingga dapat memberikan kontribusi positif bagi masyarakat.

Kegiatan The Gethering Of Heroes juga dilaksanakan secara serentak di seluru lapas/rutan/ LPKA dan ditingkat pusatkan di Lapas Pemuda Tangerang yang akan dibuka secara resmi oleh Direktur Jendral Pemasyarakatan.






KEMENKUMHAM SULTENG, LAPAS LUWUK DAN UNISMU LUWUK TEKEN MoU

BANGGAI, LAPAS LUWUK – Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) Sulteng, Lembaga Pemasyarakatan (...